Penobatan Sunan Amangkurat V
Raja Mataram di Pati
Atas kesepakatan bersama masyarakat Jawa dan Cina di pesisir Utara Jawa, berdasar usulan Hetik dari Grobogan, maka Tumenggung Martopura (Bupati Grobogan) dan Tumenggung Mangun Oneng (Bupati Pati) serta Kapitan Sapanjang (pemimpin laskar Cina dari Batavia) dan Singseh Tan Sin Kho (pemimpin laskar Cina dari Jepara sampai Lasem), mengangkat dan menobatkan Raden Mas Garendi (cucu/putra Sunan Amangkurat III) sebagai Raja Mataram ing Pati bergelar Susuhuwan Amangkurat V Senopati ing Ngalaga Ngabdurrahman Sayidin Panatagama pada tanggal 6 April 1742 di Pati. Kemudian Amangkurat V dikenal dengan julukan Sunan Kuning sebagai pemimpin koalisi Tionghoa - Jawa melawan VOC Belanda yang bekerja sama dengan Pakubuwana II Raja Kasunanan Kartasura .
Saat itulah beliau bersabda:
“Raja yang ingkar janji tidak bertuah lagi. Gebuklah dia, pasti akan kabur!”
(R.M. Daradjadi Geger Pacinan 1740-1743, Persekutuan Tionghoa-Jawa Melawan VOC; Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2013).
Ilustrasi original: Djoko Wahjono, pensil on paper, 40 x 60 cm
-------------ooo--------------