Gedung Societeit Soeka Rame Pati

Selasa, 10 Nov 2020 | 12:34:40 WIB


Gedung Societeit Soeka Rame Pati

Sociëteit Soeka-Rame te Pati 1936. koleksi Leiden University Libraries

Gedung Societeit Soeka Rame Pati
Gedung yang terletak di Jalan Panglima Besar Sudirman No. 61 tersebut dibangun pada pemerintahan Belanda sekitar tahun 1930an, bernama Societeit Soekarame dijadikan tempat para elite kolonialisme Belanda untuk berkumpul. Karenanya, tempat tersebut tidak boleh dikunjungi orang pribumi dengan kalimat larangan “Verboden voor Honden en Inlander” artinya, anjing dan pribumi dilarang masuk. Kalimat itu sebagai sebuah rambu-rambu larangan bagi pribumi untuk masuk di tempat-tempat tertentu seperti societeit. Pada masa perang kemerdekaan, berkisar 1947-1948, Societeit Soekarame diubah namanya menjadi Gedung Juang 45. Tempat yang semula dijadikan para elite kolonialisme berkumpul, menjadi semacam camp untuk menyusun stategi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tempat itulah yang menjadi saksi biksu perjuangan para pejuang di Pati yang ingin merebut kembali kemerdekaan dari kolonialisme Belanda. Setelah  Indonesia Merdeka, gedung ini namanya dirubah menjadi Gedung Joeang 45.  

Seiring perkembangan jaman, Gedung Juang 45 dijadikan tempat kegiatan para mantan pejuang di Pati. Pengurus dan anggota organisasi Pepabri dan LVRI sering mengadakan kegiatan di gedung ini. Kemudian Komandan Kodim 0718 Pati Letkol Inf Andri Wijaya Kusuma melontarkan gagasan untuk mempercantik Gedung Joeang 45 Pati, yaitu dijadikan galeri sejarah perjuangan kemerdekaan yang dilengkapi ruang pamer karya seni dan pusat wisata kuliner, Dari ide tersebut Kodim 0718 Pati mengajak Dinas Arpus Kabupaten Pati untuk bersama memaksimalkan ruang di gedung Juang 45 menjadi sebuah galeri edukasi berjudul Galeri Pati Mbiyen yang akan berisi arsip-arsip bernilai sejarah. Pengunjung selain bisa menikmati galeri juga akan merasakan aneka jenis  karya seni yang dipamerkan di Gedung Joeang Pati seperti  patung Pengalima Jendral Sudirman setinggi 4 meter, pemutaran film perjuangan, seni tanaman bonsai, Suiseki serta karya fotografi. Pengunjung akan dimanjakan lezatnya kopi dan pelbagai masakan khas Pati lainya yang dijual di food court sekitar halaman gedung juang 45.

Kembali   |   Selanjutnya